BENGKALIS - Persoalan minyak goreng (migor) dan kelangkaan biosolar atau solar bersubsidi menjadi perhatian khusus pihak polres Bengkalis tim Satgas Pangan dibawah Kasat Reskrim Polres Bengkalis, AKP Meki Wahyudi. Melaksanakan pemantauan atau pengecekan ketersediaan Migor dan Solar bersubsidi secara rutin.
" Kami dari kepolisian bersama dinas perindustrian dan perdagangan Bengkalis setiap hari memantau ketersediaan Minyak goreng dari agen besar sampai tingkat pengecer baik ketersediaannya dan harga jual di tingkat pengecer dan ini kita laporkan ke Polda Satgas Pangan Tingkat Provinsi dan juga Solar tiap-tiap SPBU yang berada di kabupaten Bengkalis, " terang Kasat Reskrim AKP Meki Wahyudi. Kamis.(24/03).
Pengecekan minyak goreng dilaksanakan tiap tiap distributor baik di Bengkalis juga wilayah daratan. " Setiap gudang distributor kita cek stok migor berapa harga perliter dan di distribusikan ke pengecer dimana saja dan sampai saat ini kabupaten Bengkalis masih tersedia migor tidak ada kelangkaan dan warga jangan takut melakukan panic buying, " ungkap Meki Wahyudi.
Pantauan disetiap pasar atau toko menjual minyak goreng sampai saat ini tidak ada antrian warga membeli minyak goreng dan juga kebutuhan pokok lainnya baik di pulau Bengkalis dan juga wilayah daratan. " Memasuki bulan suci Ramadhan, tim Satgas Pangan kabupaten selain mengecek ketersediaan Migor dan Biosolar juga bahan pangan lainnya terutama di pasar pasar dan ketersediaan bahan pangan masih ada, " ujar Kasat Reskrim.
Sebelumnya pemerintah memutuskan untuk menyubsidi harga minyak goreng curah sehingga masyarakat bisa mendapatkannya dengan harga Rp 14.000 per liter. Subsidi akan diberikan berbasis kepada dana dari BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
Sedangkan untuk minyak goreng kemasan menyesuaikan dengan harga keekonomian.(yulistar)